Indonesia Gencar Modernisasi Kekuatan Laut
Indonesia terus memperkuat kekuatan maritimnya dengan menggandeng berbagai negara NATO sebagai pemasok kapal militer. Transformasi dari kekuatan laut “hijau” menjadi armada laut “biru” mendorong pemerintah untuk menjalin kerja sama dengan negara-negara besar, termasuk mantan penjajahnya, Belanda.
1. Prancis: Andalan Kapal Selam Modern
Naval Group asal Prancis bekerja sama dengan Indonesia dalam proyek pembangunan kapal selam diesel-listrik kelas Scorpène. Tidak hanya itu, Prancis juga memasok kapal riset oseanografi melalui OCEA Shipbuilding, yang berkontribusi pada penguatan sistem deteksi bawah laut Indonesia.
2. Inggris: Teknologi Fregat dan Sistem Penyelamatan
Melalui kerja sama dengan Babcock, dua fregat berbasis desain Arrowhead 140 sedang dibangun oleh PT PAL. Inggris juga menyediakan sistem penyelamatan kapal selam canggih melalui Submarine Manufacturing and Products, menjadikan negara ini sebagai pemasok kapal militer yang krusial.
3. Italia: Kapal Patroli Serbaguna Siap Operasi
Italia, lewat Fincantieri, telah mengirim dua kapal patroli lepas pantai yang serbaguna dan dilengkapi sistem pengawasan modern. Kapal ini mampu menjelajahi perairan Indonesia dengan fleksibilitas tinggi dalam berbagai misi, dari patroli hingga bantuan kemanusiaan.
4. Belanda: Dari Penjajah ke Mitra Strategis
Sebagai negara yang pernah menjajah Indonesia, Belanda kini justru menjadi mitra penting. Enam korvet kelas Sigma buatan Belanda telah memperkuat armada Indonesia, dengan dua di antaranya—kelas Martadinata—mewakili generasi terbaru dengan sistem persenjataan dan navigasi modern.
5. Turki: Pendatang Baru yang Ambisius
Turki menjadi pemasok terbaru dengan proyek fregat kelas Istif yang akan dibangun oleh galangan kapal TAIS. Ini merupakan ekspor perdana kapal kelas MİLGEM ke Asia Tenggara dan menjadi simbol kerja sama pertahanan maritim strategis antara kedua negara.
Tantangan dari Beragam Pemasok Kapal Militer
Meski diversifikasi mitra dapat mempercepat modernisasi, banyak analis menyoroti tantangan logistik dan efisiensi. Sistem dan suku cadang berbeda dari tiap negara dapat membebani anggaran dan menyulitkan operasional jangka panjang. Indonesia perlu strategi integrasi teknologi yang cermat agar armada tetap siap tempur di masa depan.
Penutup: Perkuat Armada, Waspadai Ketergantungan
Kerja sama dengan lima negara NATO sebagai pemasok kapal militer memang memperkuat TNI AL. Pemerintah harus meningkatkan kemandirian industri pertahanan nasional agar Indonesia tidak terus bergantung pada negara lain dalam menjaga kedaulatan maritimnya.