Minggu, 13 Juli 2025, 20.27 WIB, Jakarta, Indonesia
Indonesia mendapatkan sorotan utama dalam perayaan Hari Nasional Prancis, atau yang lebih dikenal sebagai Bastille Day, yang puncaknya berlangsung di Paris pada 14 Juli waktu setempat. Dalam sebuah gestur diplomatik yang langka, Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, diundang sebagai tamu kehormatan (guest of honour) oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron. Kemeriahan semakin lengkap dengan tampilnya kesenian tradisional Tari Pacu Jalur dari Kuantan Singingi, Riau, yang memukau ribuan penonton di pusat kota Paris, menandai era baru hubungan strategis kedua negara.
Prabowo sebagai Tamu Kehormatan Simbol Kemitraan Strategis
Kehadiran Prabowo Subianto di panggung utama bersama Presiden Macron dan para pemimpin dunia lainnya dalam parade militer di Champs-Élysées menjadi pemandangan yang sarat makna. Undangan ini merupakan bentuk penghormatan tertinggi dari pemerintah Prancis dan pengakuan atas posisi Indonesia sebagai mitra strategis utama di kawasan Indo-Pasifik. Keduanya tampak akrab berdiskusi di sela sela parade, yang diyakini membahas kelanjutan kerja sama pertahanan, termasuk pengadaan jet tempur Rafale dan kapal selam Scorpene.
Dalam pernyataan singkatnya, Prabowo mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Merupakan suatu kehormatan besar bagi saya dan bangsa Indonesia untuk bisa hadir di sini sebagai tamu istimewa. Ini adalah simbol persahabatan yang kuat dan kemitraan strategis yang akan terus kita tingkatkan, tidak hanya di bidang pertahanan, tetapi juga ekonomi, budaya, dan teknologi,” ujar Prabowo.
Gebrakan Budaya di Jantung Paris Tari Pacu Jalur Memukau Dunia
Sorotan dalam perayaan tersebut tidak hanya tertuju pada parade militer. Sebagai tambahan, Indonesia memanfaatkan kesempatan emas untuk menampilkan kekayaan budayanya. Khususnya, di Place de la Concorde, puluhan penari asal Riau menampilkan Tari Pacu Jalur dengan energi penuh. Tarian ini secara simbolis menggambarkan semangat kompetisi dan gotong royong dalam lomba perahu panjang tradisional.
Akibatnya, penampilan tersebut berhasil memukau penonton, termasuk warga Paris dan turis internasional. Para penari menggunakan kostum semarak dan menggerakkan tubuh mereka secara dinamis, sementara itu musik tradisional mengiringi pertunjukan untuk menambah daya tarik. Dengan demikian, pertunjukan ini memberikan warna yang berbeda dan eksotis di tengah perayaan Eropa.
Lebih lanjut, Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Mohamad Oemar, menyatakan bahwa diplomasi budaya ini sangat efektif. “Ketika kita menampilkan budaya kita di panggung dunia seperti ini, sebenarnya kita tidak hanya memperkenalkan seni, tetapi juga nilai-nilai bangsa. Tari Pacu Jalur menunjukkan semangat juang, kerja sama, dan kegembiraan. Itulah citra Indonesia yang ingin kita tunjukkan kepada dunia,” katanya.
Implikasi Diplomatik dan Ekonomi Memperkuat Hubungan Bilateral
Para pengamat menilai bahwa partisipasi istimewa Indonesia dalam Bastille Day 2025 akan semakin memperkokoh hubungan bilateral kedua negara. Di bidang pertahanan, ini mempertegas komitmen Prancis untuk mendukung modernisasi alutsista TNI. Pemerintah Indonesia berharap citra positif yang terbangun dapat menarik lebih banyak investasi Prancis, khususnya di sektor energi terbarukan dan infrastruktur digital.
Pemerintah berharap promosi budaya yang masif ini dapat mendongkrak sektor pariwisata. Penampilan Tari Pacu Jalur viral di media sosial Eropa. Para pengamat memprediksi bahwa hal ini akan meningkatkan minat wisatawan Prancis dan Eropa untuk berkunjung ke Indonesia. Minat itu terutama tertuju pada destinasi di luar Bali, seperti Riau. Indonesia hadir sebagai bintang tamu di perayaan Bastille Day di Paris. Ini menjadi pencapaian diplomasi yang gemilang. Indonesia menggabungkan diplomasi pertahanan oleh Prabowo Subianto dengan diplomasi budaya lewat Tari Pacu Jalur. Kombinasi ini mengirim pesan kuat ke dunia. Indonesia tampil sebagai mitra strategis, kaya budaya, dan siap berperan besar secara global.